Categories: Nunukan

75 Bhabinkamtibmas Sisir 240 Desa di Nunukan, Perkuat Keamanan dari Akar Rumput

Published by
admin

NUNUKAN — Dalam diam yang tak banyak disorot, sekelompok personel polisi menyusuri lorong-lorong desa, berbincang dengan tokoh masyarakat, mengunjungi rumah warga satu per satu, bahkan menyelesaikan persoalan-persoalan kecil yang bisa jadi bara jika dibiarkan. Mereka adalah Bhabinkamtibmas, ujung tombak Polri di tengah masyarakat.

Pada Sabtu (31/5/2025), sebanyak 75 Bhabinkamtibmas Polres Nunukan menjalankan kegiatan serentak di 240 desa dan kelurahan.

Bahkan, kegiatan ini menjangkau tak kurang dari 714 RT di seluruh wilayah hukum Kabupaten Nunukan. Mereka datang bukan untuk razia, bukan pula menindak, melainkan untuk mendengar, hadir, dan merawat hubungan dengan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, strategi pendekatan keamanan berbasis komunitas yang menekankan pencegahan dan partisipasi aktif warga.

Alhasil, kegiatan ini mencakup 54 laporan informasi dari masyarakat, 12 pengamanan kegiatan warga, 10 pengaturan lalu lintas, serta 57 penyuluhan yang menyasar berbagai kelompok masyarakat.

Namun, yang membuat kegiatan ini istimewa bukanlah jumlah datanya semata, melainkan kualitas interaksi yang terbangun. Hal itu dilihat dari 57 kunjungan Door to Door System (DDS) dilakukan, menyentuh langsung kehidupan warga di rumah mereka.

Kemudian, 31 menyambangi tokoh agama dan tokoh masyarakat, 15 kunjungan komunitas, hingga 8 aksi problem solving dalam konflik antar warga menjadi bukti bahwa kehadiran polisi tidak harus selalu berseragam formal, cukup hadir sebagai manusia, pendengar, dan penengah.

Kasat Binmas Polres Nunukan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Najamuddin menjelaskan bahwa pendekatan humanis dan proaktif yang dilakukan para Bhabinkamtibmas merupakan upaya preventif untuk menekan potensi konflik sosial, tindak kriminal, dan gangguan ketertiban lainnya.

“Bhabinkamtibmas adalah garda terdepan Polri di tengah masyarakat. Dengan hadirnya mereka secara langsung di tengah warga, kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dapat terus diperkuat,” ujarnya pada Minggu (1/6).

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa stabilitas keamanan tak hanya dibangun dari ruang rapat dan patroli jalanan, tetapi juga melalui hubungan yang kuat dan berkelanjutan antara aparat dan warga di tingkat paling dasar.

“Bhabinkamtibmas adalah wajah Polri yang paling dekat dengan masyarakat. Mereka tidak hanya menyampaikan pesan kamtibmas, tetapi juga membangun kepercayaan, menjadi bagian dari kehidupan sosial warga, dan mencegah potensi gangguan sebelum membesar,” sebutnya.

AKP Najamuddin menekankan bahwa pendekatan humanis ini merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas keamanan, terutama di wilayah seperti Nunukan yang memiliki karakteristik geografis terpencar dan lintas budaya.

Sebab, bekerja di garis depan keamanan sosial bukan perkara mudah. Banyak dari personel ini menempuh medan sulit, dari pesisir hingga pegunungan untuk menjangkau desa-desa yang belum tentu bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Namun hasilnya nyata, masyarakat merasa diperhatikan, persoalan-persoalan kecil bisa diselesaikan sebelum menjadi konflik terbuka, dan warga merasa lebih aman tanpa merasa diawasi,” bebernya.

Menurutnya, di banyak desa, para Bhabinkamtibmas juga terlibat dalam kegiatan pemberdayaan seperti pelatihan UMKM, penguatan kelompok tani, dan pembinaan remaja. Setidaknya 57 kegiatan pemberdayaan masyarakat tercatat dalam kegiatan serentak kali ini.

“Kami ingin masyarakat tahu, polisi bukan hanya datang ketika ada masalah. Kami ada untuk mendengar sebelum masalah muncul. Kadang cukup dengan duduk dan mendengarkan curhat warga, kita sudah mencegah satu potensi keributan.”

Lanjut dia, mengatakan stabilitas keamanan tidak dibangun dari pos jaga dan sirene patroli saja. Namun ia tumbuh dari rasa percaya bahwa jika ada yang salah, ada tempat mengadu. Bahwa jika ada ancaman, ada yang siap menjaga.

“Dari pelosok desa-desa di Nunukan inilah, 75 personel ini mengingatkan kita bahwa rasa aman adalah hasil kerja bersama dan dimulai dari tingkat paling dasar akar rumput masyarakat,” bebernya.(*)

admin

This website uses cookies.