31 Pelajar CLC Sabah Resmi Raih Beasiswa ke Nunukan

NUNUKAN – Sebanyak 31 pelajar lulusan Community Learning Center (CLC) di Sabah, Malaysia, kini menapaki babak baru dalam perjalanan pendidikannya. Mereka dilepas secara resmi oleh Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, dalam sebuah prosesi haru di Teras Pancasila, Minggu (6/7).

Para pelajar ini merupakan penerima Beasiswa Generasi Maju Cinta Tanah Air (Gema Cita) 2025, program yang membekali anak-anak pekerja migran Indonesia dengan akses pendidikan menengah di tanah air.

Sebelum berlayar menuju Kalimantan Utara, mereka menjalani pembekalan intensif di Camp Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) selama empat hari. Kegiatan tersebut difokuskan pada penguatan mental, pengenalan budaya Indonesia, serta persiapan adaptasi di sekolah baru.

“Kalian sudah membuktikan diri mengalahkan ribuan pesaing untuk meraih kesempatan ini. Ini bukan sekadar perjalanan sekolah, tapi langkah besar membangun masa depan,” tutur Aris Heru Utomo dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya keberanian bercita-cita besar di tengah keterbatasan. “Tanamkan mimpi setinggi langit. Jadi presiden, astronot, pengusaha kapal, boleh! Ingat, mimpi itu gratis, tapi harus ada langkah strategis untuk mencapainya,” pesannya, disambut tepuk tangan para orang tua yang hadir.

Para siswa akan menempuh pendidikan di empat sekolah di Kabupaten Nunukan. Diantaranya, SMA ST Gabriel Nunukan (5 siswa), SMK Negeri 1 Nunukan (5 siswa), SMK Negeri 1 Sebatik Barat (10 siswa) dan SMK Mutiara Bangsa Sebatik (11 siswa)

Mereka dijadwalkan menyeberang menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Tawau menuju Pelabuhan Tunon Taka Nunukan pukul 13.00 WITA. Setibanya di pelabuhan, perwakilan sekolah akan menyambut langsung dan mendampingi mereka menuju asrama.

Sejak diluncurkan pada 2013, lebih dari 4.000 pelajar anak pekerja migran Indonesia telah merasakan manfaat beasiswa pendidikan lanjutan ini. Tahun ini, provinsi tujuan bertambah menjadi 12, mulai dari Kalimantan Utara hingga Nusa Tenggara Timur.

“Program ini tak hanya membuka akses pendidikan, tapi juga menanamkan rasa bangga sebagai generasi penerus bangsa,” ungkap Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo.

Sebagai simbol penguatan identitas nasional, pelepasan ditutup dengan penyerahan buku Cerita Pancasila dan pemakaian jaket serta tanda pengenal oleh Konsul RI.
“Jangan pernah lelah bermimpi. Tiga tahun dari sekarang, kami ingin mendengar kabar kalian pulang membawa prestasi dan menjadi kebanggaan keluarga,” pungkasnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan