NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan, Hermanus S.Sos, secara terbuka mengakui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Nunukan masih berada di posisi terendah se-Kalimantan Utara.
Pengakuan tersebut ia sampaikan di hadapan 561 calon wisudawan Universitas Terbuka dalam Seminar Akademik di Auditorium BPK Perwakilan Provinsi Kaltara, Tarakan, Sabtu (9/8/2025).
“Sudah 25 tahun IPM Nunukan belum bisa mencapai angka 70. Ini tantangan besar bagi kami yang baru enam bulan memimpin,” tegas Hermanus.
Meski demikian, ia menegaskan Pemkab Nunukan tidak tinggal diam. Berbagai langkah strategis disiapkan untuk mengejar ketertinggalan, salah satunya melalui program inovatif Desa Cerdas yang akan dilaunching Bupati Nunukan pada Senin (11/8/2025).
Program ini mewajibkan setiap desa mengalokasikan 10 persen Dana Desa untuk pembiayaan pendidikan formal, mulai dari SD hingga perguruan tinggi, dengan dukungan sistem kuliah jarak jauh Universitas Terbuka.
“Inovasi ini akan memperluas akses pendidikan dan mendorong masyarakat meningkatkan kualifikasi pendidikannya,” ujarnya.
Menurut Hermanus, peningkatan pendidikan akan berdampak langsung pada perubahan pola pikir warga. “Kalau kualitas pendidikan naik, pola pikir konsumtif akan berubah menjadi produktif. Dari desa akan lahir kemajuan yang menggerakkan seluruh Nunukan,” tambahnya.
Ia menutup dengan penegasan bahwa transformasi digital dan penguatan SDM menjadi keharusan untuk memutus lingkaran rendahnya IPM. “Kami akan bekerja keras agar target melampaui angka 70 tercapai,” tandasnya.(*)
Akui IPM Nunukan Terendah di Kaltara, Wabup: Ini Tantangan Berat
