263 Siswa Nunukan Terima Beasiswa PIP Aspirasi DPR RI

NUNUKAN – Sebanyak 263 siswa SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Nunukan menerima Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) hasil perjuangan aspirasi Anggota DPR RI Deddy Sitorus. Penyerahan simbolis berlangsung di Aula SD Fransisco Yasinta Sei Sembilan, Selasa (12/8), dihadiri Wakil Bupati Nunukan, Hermanus.

Dalam sambutannya, Wabup Hermanus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Deddy Sitorus yang dinilai konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat perbatasan, tak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga kesehatan, infrastruktur dasar, air bersih, dan listrik.

“Sebagai kabupaten di garis perbatasan, kami sangat berterima kasih atas perhatian dan terobosan yang beliau lakukan. Dampaknya dirasakan oleh masyarakat di 232 desa dan 8 kelurahan yang tersebar di 21 kecamatan,” ujar Hermanus.

Hermanus juga menegaskan, Pemkab Nunukan saat ini fokus pada pemerataan layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar sesuai kewenangan yang diatur UU No. 23/2014.

Namun, ia menekankan perlunya kebijakan afirmasi dari pemerintah pusat karena posisi strategis Nunukan sebagai pintu keluar-masuk negara memunculkan tantangan sosial yang unik, seperti stunting, narkoba, dan keterbatasan layanan pendidikan bagi anak-anak WNI di Malaysia.

“Bahkan ada data BNN yang menunjukkan kasus narkoba melibatkan anak SD dan SMP. Ini peringatan keras bagi kita semua untuk menjaga anak-anak dari bahaya narkotika,” tegasnya.

Tak hanya bidang pendidikan, dia mengapresiasi kinerja Deddy yang juga memperjuangkan bidang lainnya, seperti kesehatan, infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik.

“Kedepan pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pemerataan pelayanan dasar kepada semua warga Indonesia yang berada di Kabupaten Nunukan,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan pesan untuk pemerintah pusat mengenai kendala yang kerap dihadapkan oleh masyarakat Nunukan, khususnya di pintu-pintu perbatasan. Diantaranya, di Sebatik, pintu di pulau Nunukan, di Krayan, di Lumbis Hulu, jadi pintu – pintu ini terbuka.

“Banyak dampak yang dirasakan, termasuk anak-anak kita banyak juga di Malaysia, dari warga Indonesia di kebun sawit yang memang tidak mendapat pelayanan pendidikan, bahkan ada secara administrasi penduduk mereka tidak punya identitas, memang kedepan menjadi persoalan kami terus melakukan koordinasi terkait dengan masalah ini kedepan”, ucapnya.

Sementara itu, Deddy Sitorus menegaskan PIP adalah kelanjutan mimpi besar PDI Perjuangan sejak era Bung Karno untuk menghadirkan pendidikan gratis dan berkualitas.

“Tahun 2014 lalu, PDI Perjuangan memenangkan Pemilu, Pemerintah mengeluarkan program yang namanya Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan seterusnya yang dijadikan program pemerintah yang berkelanjutan dan kali ini diteruskan oleh pemerintahan Presiden Prabowo,” bebernya.

Namun begitu, Deddy mengakui bahwa tahun ini jumlah penerima di Kaltara menurun karena pemangkasan anggaran. Dimana, tahun-tahun sebelumya, di Kaltara bisa diperjuangkan 8.000 sampai 10.000 PIP.

“Namun saya pastikan 263 siswa di Nunukan tetap mendapat hak mereka. Saya minta beasiswa ini digunakan sepenuhnya untuk pendidikan anak, bukan kebutuhan lain,” tegasnya.

Deddy juga mengatakan beasiswa ini adalah hak anak. Karena pendidikan adalah modal paling utama bagi sebuah bangsa untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing.

Untuk tahap pertama ini, pihaknya menyerahkan beasiswa kepada siswa sebanyak 263 penerima dengan rincian 164 siswa SD, 51 siswa SMP dan 48 siswa SMA. Adapun besaran beasiswa adalah untuk siswa SD hingga Rp.450.000,-, untuk siswa SMP sebesar Rp.750 .000,- dan untuk siswa SMA sebesar Rp.1.800.000,-

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Achmad, menambahkan bahwa Deddy Sitorus adalah sosok yang tak pernah lelah memperjuangkan pendidikan di perbatasan.
“Kami berharap bantuan ini benar-benar dimanfaatkan untuk sekolah, agar perjuangan beliau tidak sia-sia,” ujarnya.

PIP menjadi salah satu program kunci yang diharapkan mampu menekan angka putus sekolah dan meningkatkan akses pendidikan di wilayah perbatasan.
Dengan dukungan pencairan melalui BRI dan BNI, diharapkan proses penyaluran dana menjadi lebih cepat dan transparan.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan