NUNUKAN, borderterkini.com – Karang Taruna Kecamatan Nunukan Timur menggelar kegiatan jalan santai, pungut sampah dan lomba cipta menu tradisional sebagai bagian dari edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.
Kegiatan ini terlaksana bekerja sama dengan Promkes Puskesmas Nunukan Timur dan mendapat dukungan penuh dari Lurah Nunukan Timur, Andi Artisaman Corha, S.Sos., M.M. Agenda dimulai pukul 08.00 WITA dengan titik kumpul di halaman kantor Lurah Nunukan Timur, Sabtu (18/10/2025).
Ketua Karang Taruna Nunukan Timur, Sumarni, SE, mengatakan kegiatan ini menjadi momentum awal bangkitnya Karang Taruna setelah lama vakum.
“Ini kegiatan perdana Karang Taruna setelah kembali dibentuk pada akhir September lalu. Selain menjalin silaturahmi antarwarga, kami ingin menanamkan pola hidup bersih dan cinta lingkungan,” ujarnya.
Menurut Sumarni, rangkaian kegiatan terdiri dari jalan santai sambil memungut sampah, lomba cipta menu makanan tradisional, serta edukasi lingkungan. Tujuan utamanya adalah membangun kepedulian generasi muda terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, dalam edukasi kesehatan, Promotor Kesehatan Puskesmas Nunukan Timur, Yunita, menjelaskan kegiatan ini juga didedikasikan dalam rangka menyambut HUT ke-26 Kabupaten Nunukan.
“Edukasi PHBS penting, terutama di wilayah pesisir Nunukan Timur. Masih banyak masyarakat yang kurang memahami dampak membuang sampah sembarangan ke laut,” tegasnya.
Yunita juga, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama di wilayah pesisir yang selama ini masih menghadapi tantangan kebersihan lingkungan.
Menurutnya, edukasi kepada masyarakat harus dilakukan dengan pendekatan yang dekat dengan budaya dan kebiasaan lokal, salah satunya melalui kegiatan yang bersifat partisipatif seperti jalan santai dan aksi pungut sampah.
“Banyak yang berpikir PHBS itu sekadar program kesehatan, padahal ini menyangkut masa depan kualitas hidup kita. Kebiasaan kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, memastikan air yang diminum bersih, hingga menjaga sanitasi lingkungan itu semua sangat berpengaruh pada kesehatan,” ujarnya.
Yunita menilai perilaku sebagian masyarakat Nunukan Timur masih perlu diedukasi, terutama dalam pengelolaan sampah. Ia menyoroti kebiasaan membuang sampah ke laut yang masih sering dijumpai di beberapa titik pesisir.
“Kalau masyarakat berpikir sampah di laut akan hilang terbawa ombak, itu keliru. Sampah itu tidak hilang, tapi kembali lagi dalam bentuk yang lebih berbahaya. Mikroplastik akan dimakan ikan, lalu ikan itu kita konsumsi setiap hari. Artinya racunnya masuk ke tubuh kita dan anak-anak kita. Ini sangat serius,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Promkes Puskesmas Nunukan Timur mendukung penuh kolaborasi lintas sektor seperti ini, terlebih kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Untuk perubahan perilaku, perlu kerjasama dari semua pihak, RT, kelurahan, karang taruna, posyandu, sekolah, tokoh masyarakat, sampai keluarga itu sendiri. Karena kesehatan itu dimulai dari rumah,” jelasnya.
Ke depan, Promkes bersama Karang Taruna dan Kelurahan Nunukan Timur akan merancang edukasi berkelanjutan, termasuk penyuluhan tentang lingkungan sehat, kesehatan anak dan remaja, pentingnya sanitasi, hingga pencegahan penyakit berbasis lingkungan.
“Harapan kami, kegiatan hari ini tidak berhenti sebagai seremoni saja. Ini harus menjadi langkah pembuka untuk perubahan kebiasaan hidup yang lebih baik. Kalau lingkungan sehat, keluarga sehat, maka masa depan generasi kita pun akan lebih baik,” tutup Yunita.
Lurah Nunukan Timur, Andi Artisaman Corha, S.Sos., M.M, mengatakan program PHBS telah berjalan rutin di tingkat RT bahkan sebelum kegiatan besar ini digelar.
“Setiap bulan kami turun ke gang-gang pemukiman. Setelah jalan santai dan pungut sampah, kami adakan sosialisasi PHBS. Hasilnya sudah terlihat, jumlah sampah di permukiman mulai berkurang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa keterbatasan fasilitas bukan alasan untuk membuang sampah sembarangan.
“Prinsipnya sederhana kalau tidak ada tempat sampah, bukan berarti boleh buang sampah ke mana saja. Kami dorong warga untuk lebih sadar dan saling mengingatkan,” tambahnya.
Karang Taruna akan dilibatkan ke depan untuk program edukasi lanjutan ke posyandu, sekolah, serta kampanye anti narkoba bersama BNN.(*)