NUNUKAN – Penutupan sementara operasional penerbangan ke Lapangan Terbang (Lapter) Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, oleh Yayasan Mission Aviation Fellowship (MAF) Indonesia mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Nunukan,
Donal dari praktisi PKB ini mendesak agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki kondisi landasan yang dinilai membahayakan keselamatan penerbangan.
Selain itu, dia mengatakan penghentian layanan udara tersebut dapat berdampak serius pada kehidupan masyarakat, terutama dalam hal akses kesehatan dan logistik.
“Dengan adanya penghentian ini, sangat memprihatinkan bagi kami selaku perwakilan rakyat dari Dapil 4. Bagaimana jika ada masyarakat Krayan yang sakit dan membutuhkan rujukan ke RSUD Tarakan atau RSUD Nunukan? Bisa jadi mereka akan menghadapi tantangan berat,” ujarnya.
Donal yang juga duduk di Komisi I DPRD Nunukan meminta perhatian serius dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat. Menurutnya, perlu ada tindakan cepat untuk memperbaiki dan mengaktifkan kembali Lapter Long Layu.
“Harus ada tindakan cepat. Bandara di Krayan Selatan harus segera diperbaiki dan difungsikan kembali agar kebutuhan dasar masyarakat di sana dapat terpenuhi,” tegasnya.
Ia menambahkan, wilayah Krayan merupakan daerah perbatasan yang sangat bergantung pada transportasi udara.
Sehingga, kata dia, penutupan akses penerbangan, meski bersifat sementara, dinilai bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, hingga distribusi bahan pokok.
Untuk diketahui, MAF Indonesia secara resmi mengumumkan penghentian penerbangan ke Long Layu pada Jumat (30/5) melalui surat bernomor YMAFI/TRK/OPS-072.VI/2025.
Dalam surat tersebut, MAF menyebut bahwa kondisi landasan pacu di Long Layu mengalami kerusakan signifikan yang tidak lagi memenuhi standar keselamatan. Keputusan ini juga diperkuat oleh langkah serupa dari maskapai mitra mereka, Smart Aviation, yang lebih dulu menghentikan operasional ke wilayah tersebut.
“Penutupan sementara ini dilakukan demi keselamatan penerbangan, sambil menunggu perbaikan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap lapangan terbang Long Layu,” tulis Program Director MAF Indonesia, Jeremy Ray Toews, dalam suratnya.
Untuk sementara, MAF masih melayani penerbangan ke wilayah Krayan melalui Lapter Pa’Upan sebagai titik alternatif. Namun, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan kebutuhan logistik dan perjalanan hingga Lapter Long Layu dinyatakan aman untuk digunakan kembali.(*)
This website uses cookies.