Categories: Nunukan

Awasi Dampak Program MBG, BPS Pastikan Data Akurat

Published by
admin

NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan melakukan kunjungan lapangan guna memantau langsung pelaksanaan dan dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah lokasi di wilayah Nunukan Barat dan Nunukan Selatan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan akurasi data dan efektivitas program dalam menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dasar dan menengah.

Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, didampingi Statistisi Madya Mat Bandri dan Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) Andi Dalfiah, meninjau titik-titik pelaksanaan MBG seperti satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Nunukan Barat, SPPG Mansapa, SD Negeri 5 Nunukan Selatan, dan SMP Negeri 2 Nunukan.

“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung bagaimana respons masyarakat terhadap program MBG. Kami ingin memastikan bahwa proses pengumpulan data berjalan sesuai prosedur dan menggambarkan kondisi nyata di lapangan,” ujar Iskandar Ahmaddien di sela kunjungan ke SDN 5 Nunukan Selatan, Senin (16/6).

Selama kegiatan, tim BPS berdialog langsung dengan kepala sekolah, koordinator program MBG di sekolah, petugas gizi, serta akuntan dan pengelola SPPG. Mereka juga memantau proses wawancara oleh petugas survei, termasuk pengecekan validitas data yang dikumpulkan dari responden, baik dari pihak sekolah maupun orang tua siswa penerima manfaat program.

Menurut Statistisi Madya Mat Bandri, survei ini tidak hanya menghimpun data kuantitatif seperti jumlah anak penerima MBG, tetapi juga menggali perubahan perilaku, pemahaman orang tua soal gizi, hingga dampak terhadap kehadiran dan semangat belajar siswa.

“Data bukan hanya angka. Kami ingin memahami narasi di balik data, bagaimana anak-anak terbantu secara nyata lewat makanan bergizi setiap hari,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Nerwilis, Andi Dalfiah, menggarisbawahi pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama pihak sekolah dan keluarga.

Dia menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan aktif sekolah dalam mendukung kelancaran survei dan program. “Kebersamaan antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan. Survei ini sekaligus menjadi momen edukatif, mendorong kesadaran akan pentingnya gizi dalam pembangunan manusia,” jelasnya.

Survei ini merupakan bagian dari evaluasi nasional yang akan menjadi pijakan dalam menyusun kebijakan gizi dan pendidikan anak yang lebih efektif ke depan.

Nantinya, hasil pengawasan dan survei lapangan ini akan dirangkum dalam laporan resmi yang akan dikirim ke pusat sebagai bagian dari evaluasi nasional program MBG.

“Data yang akurat dan terpercaya diharapkan menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan pembangunan sumber daya manusia yang lebih tepat sasaran di masa mendatang,” terangnya.

Program MBG sendiri merupakan salah satu program unggulan nasional yang menyasar anak usia sekolah guna menciptakan generasi sehat, cerdas, dan siap bersaing.

Di Kabupaten Nunukan, program ini juga menjadi bagian dari langkah strategis menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) secara menyeluruh.(*)

admin

This website uses cookies.