Categories: Nunukan

Banjir Perbatasan 80 Persen Kiriman dari Malaysia

Published by
admin

<p>NUNUKAN – Kondisi wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia kerap dikepung banjir hingga kini masih saja terjadi&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Namun&comma; penyebab utamanya bukan sekadar cuaca ekstrem di dalam negeri&period; Sebagian besar air justru berasal dari negeri tetangga&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Kontribusi hujan lokal hanya sekitar 20 persen&period; Sisanya&comma; sekitar 80 persen merupakan banjir kiriman dari wilayah Malaysia&comma;” ungkap Kepala BPBD Nunukan&comma; Arief Budiman&comma; belum lama ini&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Fenomena ini menjadi tantangan pelik&period; Saat langit Nunukan cerah sekalipun&comma; hujan deras di Malaysia bisa tetap mengirim luapan air ke Sembakung&comma; Lumbis&comma; hingga Krayan&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&&num;8220&semi;Sebenarnya&comma; isu ini telah lama masuk dalam pembahasan forum bilateral Sosek Malindo&period; Namun langkah konkret belum terlihat&comma;&&num;8221&semi; jelasnya&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Menurut Arief&comma; pihak Malaysia meminta kajian lingkungan yang membuktikan asal usul banjir&period; Ironisnya&comma; justru di pihak Indonesia&comma; rencana kajian tersebut gagal terlaksana karena terbentur efisiensi anggaran di Balai Wilayah Sungai&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Inilah kendala utamanya&period; Tahun ini tidak tersedia anggaran untuk kajian dampak lintas wilayah&comma;” jelas Arief&period; &OpenCurlyDoubleQuote;Padahal ini menjadi dasar pembicaraan lanjutan dengan Malaysia&period;”<&sol;p>&NewLine;<p>Sembari menunggu kerja sama antarnegara yang belum pasti&comma; Pemkab Nunukan mengambil langkah nyata&period; Sebanyak 200 KK dari Desa Atap akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Lahan sudah tersedia sebagian dan proses pematangan baru mencapai 70 persen&period; Kami sedang menunggu proses sertifikat dari BPN&period; Kalau sudah lengkap&comma; pembangunan hunian bisa langsung dimulai&comma;” jelas Arief&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Ia menekankan pentingnya percepatan relokasi agar warga bisa hidup lebih aman dan tidak terus-menerus menjadi korban banjir tahunan&period; &&num;8220&semi;Relokasi ini diharapkan menjadi solusi jangka pendek bagi warga yang terus menjadi korban banjir tahunan&comma;&&num;8221&semi; tambahnya&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Menurut Arief&comma; masalah banjir ini tak bisa ditangani hanya oleh pemerintah daerah&period; &OpenCurlyDoubleQuote;Diperlukan intervensi pemerintah pusat dan keseriusan dalam kerja sama lintas negara&period; Karena ini bukan sekadar bencana&comma; ini tentang tata kelola wilayah perbatasan&comma;” tandasnya&period;&lpar;&ast;&rpar;<&sol;p>&NewLine;<div class&equals;"printfriendly pf-button pf-button-content pf-alignleft"><a href&equals;"&num;" rel&equals;"nofollow" onClick&equals;"window&period;print&lpar;&rpar;&semi; return false&semi;" title&equals;"Printer Friendly&comma; PDF & Email"><img class&equals;"pf-button-img" src&equals;"https&colon;&sol;&sol;cdn&period;printfriendly&period;com&sol;buttons&sol;printfriendly-pdf-email-button&period;png" alt&equals;"Print Friendly&comma; PDF & Email" style&equals;"width&colon; 170px&semi;height&colon; 24px&semi;" &sol;><&sol;a><&sol;div>

admin

This website uses cookies.