NUNUKAN – Selain pengelolaan anggaran, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid juga menyampaikan indikator kinerja penyelenggaran pemerintahan tahun 2023 lalu. Indikator itu disampaikan dalam paripurna DPRD Nunukan yang dipimpin Ketua DPRD Nunukan, Hj Leppa.
Laura menyebutkan indikator pemerintah terdiri dari indikator kinerja utama berdasarkan RPJMD Nunukan 2021-2026.
“Nah, dalam indikator utama terdiri lagi menjadi 6 indikator tujuan dan 29 indikator sasaran,” terangnya dalam paripurna pada Senin (25/3).
Enam indikator tujuan, rinciannya, pertama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 terealisasi sebesar 67,88 persen sedangkan tahun 2023 ditargetkan 69,1 persen dan terealisasi sebesar 68,43 persen atau mencapai 99 persen.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, IPM kabupaten Nunukan di tahun 2023 naik sebesar 0,055 persen,” ujarnya.
Indikator tujuan yang kedua yakni Indeks Infrastruktur tahun 2022 terealisasi 23,16 persen, sedangkan tahun 2023 ditargetkan 32,30 persen dan terealisasi sebesar 28,35 persen atau tercapai 87,8 persen dari yang ditarget.
“Jika dibandingkan tahun 2023, indeks infrastruktur tahun 2023 naik 22,41 persen,” sebutnya.
Indikator tujuan yang ketiga yakni laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 terealisasi 5,24 persen, sedangkan tahun 2023 ditargetkan 5,47 persen dan terealisasi 4,16 persen atau tercapai 76,1 persen.
Indikator tujuan yang keempat yakni Indeks Feformasi Birokrasi pada tahun 2022 nilai C, sedangkan 2023 meningkat realisasi nilainya menjadi B.
Indikator tujuan kelima yakni angka indeks kualitas lingkungan hidup tahun 2022 terealisasi 80,06 persen, sedangkan tahun 2023 78,42 persen dan terealisasi 78,62 persen. Artinya, capaian sebesar 100,26 persen dari target.
“Terakhir, indeks rasa aman di tahun 2022 terealisasi 84,78 persen, sedangkan tahun 2023 ditargetkan 100 persen dan terealisasi 82,15 persen,” bebernya.
Untuk capaian indikator sasaran yang berjumlah 29 indikator, kata dia, terdapat 21 indikator tercapai kinerja sangat tinggi dengan interval 91 persen hingga 100 persen dan melebih 100 persen.
Dua indikator predikat tinggi diantaranya indeks aksesibilitas dan laju pertumbuhan sektor pertanian. Lalu, ada dua indikator dengan predikat sedang yakni profesional ASN dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD).
Kemudian, satu indikator predikat rendah yakni persentase peningkatan wawasan kebangsaan dan politik masyarakat. Lalu, indikator predikat sangat rendah ada dua indikator yaitu laju pertumbuhan industri pengelolaan dan penurunan emisi GRK.
Dengan banyaknya prestasi dan penghargaan yang diterima, kata dia, tak membuat penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sepenuhnya berjalan tanpa kendala.
“Karena, tahun 2023 lalu, kita juga terdapat beberapa program kegiatan yang tidak dapat direalisasikan karena terbatasnya kemampuan APBD, kondisi geografis, lokus kegiatan serta kendala lainnya,” ujarnya.
Dengan paparan yang dijelaskan Bupati Nunukan, Ketua DPRD Nunukan Hj Leppa memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja pemerintah daerah. Sebab, secara umum, kinerja pemerintah ada kenaikan dan membaik.
“Kita berharap di tahun ini, kinerja akan kembali meningkat. Terutama dalam pembangunan di Kabupaten Nunukan untuk lebih baik lagi,” sebutnya.(Adv/dprd)