NUNUKAN – Harapan masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik kian menguat menyusul kunjungan penting dari Kantor Staf Presiden (KSP) ke lokasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik yang hingga kini belum difungsikan, meski secara fisik telah rampung.
Plt. Deputi I KSP, Letjen TNI (Purn) Hilman Hadi, turun langsung memimpin rapat koordinasi strategis yang digelar di ruang rapat PLBN, dihadiri Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Wakil Bupati Nunukan Hermanus, Forkopimda, BNPP, DPRD, hingga tokoh masyarakat Sebatik.
Dalam sambutannya, Gubernur Zainal menegaskan urgensi pengoperasian PLBN Sebatik sebagai simbol negara sekaligus motor penggerak ekonomi perbatasan.
“Ini momentum penting. Hadirnya KSP memberi harapan kuat agar pusat segera bertindak. PLBN ini tidak boleh hanya jadi bangunan indah tanpa fungsi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti persoalan konektivitas di wilayah perbatasan lain seperti Krayan, Lumbis Pansiangan, dan Apau Kayan, yang masih tertinggal dari sisi listrik dan komunikasi. Untuk menjawab tantangan itu, pemprov telah menganggarkan pemasangan Starlink di wilayah black spot.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara BNPP, Budi Setiono, menekankan bahwa PLBN Sebatik merupakan bagian dari amanat Inpres No. 1 Tahun 2019, sekaligus berlandaskan sejarah panjang lintas batas sejak Border Crossing Agreement (BCA) Indonesia-Malaysia tahun 1967.
“Secara sosial budaya, Sebatik dan Tawau saling terhubung. Kini tinggal aspek formal dalam BCA yang perlu difinalisasi,” jelasnya.
Plt. Deputi I KSP menutup rapat dengan penegasan bahwa pemerintah pusat telah menerima sinyal bulat dari para pemangku kepentingan di daerah.
“Semua pihak di sini bersuara satu: PLBN Sebatik harus segera dioperasikan. Kami akan kawal aspirasi ini ke kementerian terkait,” tegas Hilman Hadi.
Usai rapat, rombongan KSP meninjau langsung kondisi fisik PLBN dan menyambangi Pos TNI AL Sei Pancang guna memastikan kesiapan keamanan serta infrastruktur pendukung di garis depan negara.
Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, menyampaikan apresiasi atas perhatian serius pemerintah pusat terhadap perbatasan.
“Kalau perlu, terbitkan Perpres. Jangan sampai PLBN ini hanya jadi simbol tanpa fungsi nyata. Kami menunggu langkah konkret dari pusat,” tandasnya.
PLBN Sebatik diyakini bukan hanya sebagai gerbang lintas negara, tapi juga sebagai simbol kedaulatan dan pemantik ekonomi yang dinanti puluhan ribu warga di tapal batas.(*)