Imbas Kapal tak Masuk, Harga Cabai Naik Signifikan

NUNUKAN – Sejumlah komoditas barang kebutuhan pokok di Nunukan kini mulai merangkak naik pada awal tahun 2025. Hal ini merupakan imbas dari kapal pengangkut komoditas tersebut tidak masuk ke Nunukan, sejak dua pekan terakhir.

Fungsional Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan, Abdul Rahman mengatakan kenaikan yang paling dirasakan masyarakat adalah komoditas cabai merah maupun cabai rawit yang kebanyakan di pasok dari luar daerah atau Sulawesi.

“Jadi, tadi pagi (kemarin pagi) kita sudah lakukan monitoring rutin di pasar-pasar. Salah satunya, di Pasar Liem Hie Djung Nunukan. Memang, beberapa komoditas sudah naik,” terangnya, Senin (6/1/2025).

Dari data monitoring lapangan, kata dia, harga cabai rawit merah pada 30 Desember 2024 harga perkilogram Rp 85 ribu rupiah hingga Rp 90 ribu rupiah. Namun Januari 2025, sudah naik menjadi Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu.

Tak hanya itu, kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit hijau, dimana pada Desember 2024, berada dikisaran harga Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kg, kini sudah naik menjadi Rp 110 ribu menjadi Rp 120 ribu per kg.

Hal yang sama juga terjadi pada telur ayam ras. Kini harga perkilogram sebesar Rp 35 ribu hingga 40 ribu perkilogram. Padahal pada 30 Desember 2024 harganya sebesar Rp 30 ribu rupiah perkilogram.
“Tapi, untuk harga daging ayam ras mengalami penurunan harga. Sebelumnya Rp 54 ribu hingga Rp 58 ribu perkilogram kini menjadi Rp 44 ribu rupiah hingga Rp 48 ribu rupiah,” ungkapnya.

Sedangkan kebutuhan seperti minyak goreng stabil di harga Rp 22 ribu rupiah hingga Rp 25 ribu rupiah perliter untuk jenis premium. Dan produksi Minyakita di harga Rp 17 ribu perliter.

“Kenaikan harga sejumlah bahan pangan ini, karena transportasi atau kapal yang biasa mengangkut dari Sulawesi itu, tidak masuk sejak akhir tahun lalu. Makanya, berdampak pada harga disini,” bebernya.

Namun begitu, dia memastikan harga kebutuhan tersebut akan kembali normal ketika kapal pengangkut sudah masuk ke Nunukan. “Nah, informasinya Jumat (10/1) ini ada kapal yang masuk. Karena, kebanyakan kebutuhan bahan pangan di Nunukan ini didatangkan dari Sulawesi,” tutupnya.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan