NUNUKAN – Kalimantan Utara kini tercatat sebagai lima besar provinsi dengan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia. Catatan kelam ini menjadi latar belakang Operasi Patuh Kayan 2025 yang resmi digelar Polres Nunukan mulai Senin (14/7) hingga 27 Juli mendatang.
Apel gelar pasukan berlangsung di halaman Polres Nunukan, menandai dimulainya operasi terpadu yang serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas, menegaskan operasi tahun ini tak sekadar rutinitas. Fokus utamanya adalah menekan pelanggaran, memangkas angka kecelakaan, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa di jalan raya.
“Operasi ini bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga momen mengingatkan masyarakat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Kapolres.
Data Analisis dan Evaluasi (Anev) terbaru mencatat, tahun 2023, ada 304 kasus kecelakaan, 54 korban meninggal dunia. Tahun 2024, meski turun jadi 270 kasus, korban tewas justru naik menjadi 56 orang, dengan kerugian materi lebih dari Rp450 juta.
“Ini alarm keras bagi kita semua. Tingkat fatalitas Kaltara sudah urutan kelima secara nasional,” ungkap perwira upacara.
Sasaran Operasi Pelanggaran yang Sering Jadi Biang Keladi
Pengendara motor tanpa helm SNI
Pengemudi mobil tanpa sabuk pengaman
Berkendara dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan
Menggunakan ponsel saat mengemudi
Melawan arus lalu lintas
Melebihi batas kecepatan
Kendaraan tak laik jalan atau tanpa surat lengkap
Pengemudi di bawah umur
“Empat aspek yang menjadi target penertiban tahun ini mencakup orang, lokasi rawan, kendaraan, dan aktivitas lalu lintas yang berisiko tinggi,” kata Kasat Lantas Polres Nunukan.
Razia, Penyuluhan, dan Penegakan Hukum Digital
Selama dua pekan operasi, petugas akan menggelar razia di sejumlah titik strategis, sekaligus memberikan edukasi langsung dan teguran simpatik bagi pelanggar ringan.
Polres Nunukan juga menggandeng Dishub, POM TNI, dan memaksimalkan e-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk penindakan elektronik, baik statis maupun mobile.
“Kami juga ingin melawan opini sesat dan hoaks di media sosial yang menyebut operasi ini hanya untuk menakut-nakuti. Ini murni untuk menyelamatkan nyawa,” tegas Kapolres.
Masyarakat diimbau segera melengkapi dokumen kendaraan, memakai perlengkapan keselamatan, dan mematuhi aturan lalu lintas tanpa kompromi.
“Jangan tunggu ditilang baru sadar. Mari jadikan keselamatan sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban,” pungkasnya.(*)