NUNUKAN – Upaya Pemkab Nunukan untuk menekan terjadinya kenaikan inflasi hingga saat ini masih terus dilakukan. Bahkan, berbagai program penunjang pun untuk pengendalian inflasi tersebut.
Salah satunya pasar murah yang digelar oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan di beberapa wilayah di Kabupaten Nunukan.
“Kalau penanganan inflasi itu, kita sudah lakukan sejak tahun 2022 sampai sekarang. Itu ada program rutin pendukungnya,” terang Kepala Bidang Perdagangan, DKUKMPP Nunukan R Dior Frames, Minggu (9/4).
Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat ini atau tepatnya tanggal 10 April hingga 14 April nanti, pihaknya juga akan menggelar pasar murah di wilayah tiga, seperti di Sebuku, Tulin Onsoi hingga Sembakung. “Ini pencegahan inflasi dalam menyambut lebaran Idul Fitri nanti. Sehingga, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan harga normal beredar di pasaran,” ungkapnya.
Selain pasar murah, kata dia, program rutin yang setiap tahun dianggarkan adalah subsidi ongkos sungai di wilayah tiga, seperti Lumbis Hulu, Pansiang hingga Lumbis Ogong. “Begitu juga soa udara untuk wilayah krayan, agar memberikan dampak positif kepada masyarakat, baik keterjagaan stok, pengendalian harga dan sebagainya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata dia, upaya lainnya adalah penjualan minyakita seharga Rp14 ribu perliter yang sudah dimulai sejak Februari lalu dan hingga kini masih terus dilakukan. “Ini kita lakukan di beberapa titik ramai masyarakat. Seperti pasar jamaker, alun alun dan sebagainya. Disini lah juga kita lakukan pasar murah,” ujarnya.
Diketahui minyakita merupakan minyak goreng curah yang dikemas secara sederhana dan merupakan program Kementerian Perdagangan. Minyakita didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Di Kabupaten Nunukan, Pemkab Nunukan yang bekerja sama dengan Bulog ini sudah mendapatkan kuota atau jatah lebih dari 30 ton masuk sejak Februari 2023.(adv)