TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) bergerak cepat mendorong pemulihan status Internasional Bandara Juwata Tarakan. Langkah ini ditindaklanjuti melalui audiensi langsung dengan Direktur Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Kamis (7/8), sebagai kelanjutan dari surat permohonan resmi Gubernur Kaltara ke Kemenhub.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Datu Iqro Ramadhan, menegaskan bahwa Bandara Juwata memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang perbatasan Indonesia–Malaysia, khususnya ke Kota Tawau dan Kinabalu. Pemulihan status internasional, kata dia, sejalan dengan hasil Rapat Sosek Malindo di Penang, Juli lalu, yang membuka peluang dibukanya kembali rute Tarakan–Tawau–Kinabalu.
“Status internasional akan mempermudah arus orang dan barang lintas batas, sekaligus memperkuat hubungan sosial, budaya, dan ekonomi antarwilayah. Dampaknya langsung pada geliat usaha lokal, pariwisata, dan investasi,” tegas Datu Iqro.
Ia menambahkan, Kaltara saat ini menjadi tuan rumah sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Kawasan Industri Hijau Tanah Kuning di Bulungan. Status internasional bandara menjadi krusial untuk memudahkan akses investor, tenaga ahli, dan logistik berteknologi tinggi.
Untuk itu, Pemprov Kaltara akan membentuk tim kecil yang fokus memetakan syarat-syarat teknis pemulihan status internasional. “Targetnya, tim ini bekerja cepat dan tepat agar Bandara Juwata kembali melayani penerbangan internasional,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltara, H. Idham Chalid, menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan naskah usulan resmi Gubernur kepada Kemenhub. Menurutnya, jalur udara menjadi pilihan strategis karena pengiriman laut lintas perbatasan memakan waktu lama dan rawan terganggu cuaca.
“Dengan status internasional, mobilitas penduduk dan barang menjadi lebih efisien. Pariwisata juga akan terdongkrak, apalagi Tarakan adalah hub menuju destinasi unggulan seperti Taman Nasional Kayan Mentarang. Kita bisa kembangkan paket wisata Cross Border Island Hopping dan memperpanjang masa tinggal wisatawan mancanegara,” pungkas Idham.(dksip)
This website uses cookies.