NUNUKAN, borderterkini.com– Di momentum HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, anggota DPRD Nunukan H. Firman Latif menegaskan kembali pentingnya percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Sebatik. Ia menyebut, pemekaran bukan sekadar wacana administratif, tetapi kebutuhan strategis bagi percepatan pembangunan dan penguatan kedaulatan di perbatasan.
“Pemerintah dan DPRD harus satu suara untuk menggaungkan DOB Sebatik. Ada surat resmi dari provinsi dan kabupaten yang meminta kelengkapan dokumen presidium—ini momentum penting yang tak boleh dilewatkan,” ujar Firman, Minggu (12/10).
Firman menegaskan, Amanat Presiden tentang DOB Sebatik telah ada sejak 27 Februari 2014, sehingga tinggal menunggu pencabutan moratorium oleh pemerintah pusat. Ia yakin, jika moratorium dibuka, Sebatik siap menjadi kota mandiri dan maju.
“Sebatik adalah beranda NKRI, simbol ketahanan bangsa di perbatasan. Dengan pemekaran, pelayanan publik dan ekonomi akan jauh lebih berkembang,” tandasnya.
Menurut Firman, dukungan dari berbagai elemen masyarakat Sebatik juga terus menguat. Ia menilai semangat masyarakat yang tidak pernah padam menjadi bukti nyata bahwa pemekaran bukan keinginan sesaat, melainkan aspirasi panjang yang berakar dari kebutuhan daerah. “Dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga pelaku usaha, semuanya satu suara: Sebatik harus berdiri sendiri,” katanya.
Ia juga menilai pemerintah pusat perlu melihat Sebatik bukan hanya dari sisi administratif, tetapi dari aspek geopolitik dan pertahanan negara. “Wilayah ini bersentuhan langsung dengan Malaysia, maka kehadiran pemerintah harus lebih kuat. Pemekaran menjadi salah satu cara menghadirkan negara secara nyata,” tambahnya.
Firman berharap, langkah Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan yang kini menyiapkan kelengkapan dokumen presidium dapat segera direspons positif oleh Kementerian Dalam Negeri. “Kalau dokumen sudah lengkap, tidak ada alasan untuk menunda. Kita dorong bersama agar DOB Sebatik masuk prioritas nasional,” pungkasnya.(adv)
