SOA Barang 2025 Dimulai, 27,6 Ton Logistik Diterbangkan ke Krayan

NUNUKAN, borderterkini.com – Pemerintah Kabupaten Nunukan bergerak cepat mengamankan pasokan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sebanyak 27,6 ton logistik dikirim ke wilayah perbatasan Dataran Tinggi Krayan melalui Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Barang 2025 yang resmi dioperasikan, Selasa (21/10), di Bandara Nunukan.

Program ini dilepas langsung Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, sebagai langkah strategis pemerintah daerah dalam menahan laju inflasi, memutus ketergantungan harga dari Malaysia, dan memastikan kedaulatan pangan di wilayah perbatasan RI tetap terjaga.

“Ini bukan hanya soal mengangkut barang. Ini wujud kehadiran negara untuk rakyat perbatasan. Tidak boleh ada warga Krayan yang membayar harga tiga kali lipat hanya karena akses transportasi yang sulit,” tegas Bupati Irwan Sabri.

Ia menekankan, tanpa intervensi pemerintah, biaya angkut melalui pesawat perintis membuat harga beras, gula, minyak goreng, hingga LPG melambung berkali lipat.

Karena itu, SOA dipastikan terus berjalan sepanjang 2025 sebagai program prioritas pengendalian inflasi.

“Saya ingatkan, jangan ada permainan barang. Tidak boleh ada penimbunan, tidak boleh ada monopoli. Program ini untuk rakyat, bukan untuk spekulan,” ujarnya menegaskan.

Pengawas Perdagangan Ahli Muda DKUMKPP Nunukan, Abdul Rahman, menyebutkan SOA Barang 2025 menjangkau lima wilayah Krayan menggunakan 26 penerbangan kargo carter dari Bandara Nunukan.

Skema Distribusi SOA Barang 2025, diantaranya, Nunukan – Long Bawan Krayan, Krayan Barat, Krayan Timur sebanyak 21.600 kg.
Nunukan – Long Midang Perbatasan RI–Malaysia sebanyak 3.000 kg, Nunukan – Binuang Krayan Selatan sebanyak 3.000 kg. Total 5 kecamatan 27.600 kg

Distribusi berlangsung hingga 22 Desember 2025 dan dikombinasikan dengan program Jembatan Udara Kementerian Perhubungan RI untuk memperkuat jangkauan logistik di daerah paling terisolasi.

Barang yang dikirim dalam tahap awal mencakup kebutuhan pokok prioritas beras, gula, tepung, minyak goreng, mie instan, telur, susu, LPG 3 Kg, BBM kemasan terbatas, kebutuhan rumah tangga dan bahan bangunan esensial.

“Dengan frekuensi penerbangan yang sudah disiapkan, kebutuhan masyarakat Krayan aman hingga Nataru 2026,” ujar Abdul Rahman optimistis.(adv)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan