Categories: Nunukan

Tahun 2024, Ini Realisasi Kinerja Imigrasi Nunukan

Published by
admin

NUNUKAN – Sepanjang 2024 lalu, Imigrasi Kelas II TPI Nunukan akhirnya merilis capaian kinerja tahunan.

Capaian kinerja itu terdiri dari pelintasan, pembuatan paspor, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penyerapan anggaran dan penegakan hukum keimigrasian.

Untuk perlintasan internasional, hingga akhir Desember 2024 lalu, ada sekitar 59.109 perlintasan Warga Negara Indonesia (WNI) dan 11.692 Warga Negara Asing (WNA) yang telah berangkat dari Nunukan ke Tawau-Malaysia.

Sebaliknya, terdapat 54.032 perlintasan Warga Negara Indonesia (WNI) dan 11.896 Warga Negara Asing (WNA) melalui PLBL Tunon Taka. Selain itu terdapat juga Penundaan keberangkatan sebanyak 210 WNI, dan Penolakan Masuk sebanyak 2 WNA.

“Dalam perlintasan ini, kita meningkatkan pelayanan untuk mendukung kelancaran dan keamanan perlintasan, sistem pemeriksaan imigrasi telah ditingkatkan dengan teknologi modern dan prosedur yang lebih efisien,” terang Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Adrian Soetrisno.

Kemudian, untuk pembuatan paspor di sepanjang 2024, pihaknya berhasil menerbitkan sebanyak 2.216 Paspor Elektronik dan 4.339 Paspor biasa. Lalu, Penerbitan PLB (Pas Lintas Batas) pada Kantor Imigrasi Nunukan dan 3 Pos Lintas Batas sebanyak 4.459 PLB.

Bahkan, selama tahun 2024, pihaknya juga melakukan Penolakan Permohonan Paspor sebanyak 466 Permohonan.

“Dalam penerbitan ini, kita lakukan layanan percepatan paspor, termasuk layanan paspor sehari jadi dan Inovasi jemput bola (Eazy Paspor). Alhamdulillah, ini mendapatkan respon positif dari masyarakat dengan meningkatkan jumlah Penerbitan paspor dari tahun 2023 sebesar 21.4 persen,” sebutnya.

Untuk PNBP, diakuinya, Kantor Imigrasi mencatat realisasi PNBP sebesar Rp. 6.163.050.120,-, melampaui target yang ditetapkan sebesar 157.2% dari proyeksi awal. Kontribusi ini menjadi salah satu bukti nyata peran imigrasi dalam mendukung keuangan negara.

Begitu juga penyerapan anggaran, kata dia, Kantor Imigrasi berhasil mencapai penyerapan anggaran sebesar 99.68%, dengan fokus pada efisiensi dan efektivitas penggunaan dana.

“Anggaran ini digunakan untuk mendukung berbagai program strategis, seperti Tugas dan Fungsi Keimigrasian, termasuk modernisasi fasilitas dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” sebutnya.

Terakhir, penegakan hukum keimigrasian, pihaknya mengaku telah menangani 43 kasus pelanggaran keimigrasian pada tahun 2024. Begitu juga pelintas ilegal, penyalahgunaan izin tinggal dan Pelanggaran Keimigrasian lainnya.

“Jadi, dari 43 kasus WNA yang kita tangani, sudah dikenakan Tindakan Administratif Keimigrasian, seperti pendeportasian dan pencegahan masuk, sebagai bagian dari komitmen menjaga kedaulatan negara. Kemudian, dua WNA dilanjutkan ke tahap Pro-justitia,” tambahnya.

Adrian menegaskan bahwa semua capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh jajaran dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sekaligus menjalankan fungsi keimigrasian dengan optimal.

“Capaian ini adalah hasil kolaborasi yang solid dan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami akan terus berinovasi untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang,” ujarnya.

Adrian juga memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai atas dedikasi dan kerja keras mereka. Namun begitu, dia tetap meminta kepada seluruh jajarannya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi di tahun 2025 ini.

“Tentunya, kita terus berkomitmen meningkatkan pelayanan, menjaga keamanan wilayah, dan memberikan kontribusi positif bagi negara. Dengan semangat inovasi dan profesionalisme, kami siap menghadapi tantangan keimigrasian di tahun-tahun mendatang,” bebernya.(*)

admin

This website uses cookies.