<p><strong>NUNUKAN</strong>, <em>borderterkini.com</em> – Akses udara bagi masyarakat Krayan kini semakin terbuka. Pemerintah Kabupaten Nunukan resmi mengoperasikan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Penumpang rute Nunukan–Long Layu, Selasa (21/10), di Bandara Nunukan.</p>



<p>Program ini hadir untuk menjawab masalah mobilitas warga di wilayah perbatasan yang selama ini terjebak mahalnya harga tiket pesawat.<br>Program tersebut didukung Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp716 juta dan dilepas langsung oleh Bupati Nunukan H. Irwan Sabri.<br><br>“SOA Penumpang adalah jembatan penghubung kehidupan sosial, ekonomi, dan pelayanan publik di Krayan. Tidak boleh ada wilayah Indonesia yang terisolasi hanya karena akses,” tegas Bupati Irwan.<br><br>Menurutnya, Krayan sebagai wilayah strategis perbatasan harus diperlakukan secara adil. Kehadiran subsidi transportasi ini bukan sekadar solusi logistik, tetapi merupakan bagian dari kehadiran nyata negara di wilayah terluar.<br><br>“Ini bukan belas kasihan pemerintah, ini kewajiban negara. Krayan adalah beranda terdepan NKRI,” ujarnya menegaskan.<br><br>SOA Penumpang tahun ini terbilang istimewa karena baru pertama kali dijalankan dengan dukungan Bankeu Provinsi Kaltara, setelah sebelumnya hanya mengandalkan APBN.<br><br>Skema Program, Rute	Nunukan – Long Layu – Nunukan dengan armada	Pesawat Pilatus (6 seat), penerbangan	18 kali PP (6 kali/bulan). Harga tiket normal Rp1.700.000 dan subsidi per penumpang	Rp1.200.000. sehingga harga setelah subsidi	Rp529.000.</p>



<p>PPTK SOA Penumpang Bagian Ekonomi Setkab Nunukan, Adi Puspito, menjelaskan program ini baru bisa dimulai pada Oktober karena menunggu pengesahan APBD Perubahan Provinsi Kaltara tanggal 29 September 2025.</p>



<p>&#8220;Dengan SOA Penumpang, penerbangan ke Krayan kini tersedia setiap hari karena didukung kombinasi Bankeu Kaltara dan APBN,” jelasnya.</p>



<p>Berbeda dari SOA Barang yang fokus menjamin pasokan logistik ke pegunungan Krayan, SOA Penumpang menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama akses pasien rujukan ke fasilitas kesehatan, mobilitas tenaga pendidik dan pelajar.</p>



<p>Kemudian, perdagangan dan aktivitas ekonomi masyarakat, layanan kedinasan, perjalanan keluarga dan sosial budaya, mobilitas menjelang Hari Besar Keagamaan (HBK).</p>



<p>“Kita akan dorong perluasan ke Krayan Selatan, Krayan Tengah, dan Krayan Barat. Tidak boleh ada desa yang tertinggal karena akses,” tegasnya.(adv)</p>
<div class="printfriendly pf-button pf-button-content pf-alignleft"><a href="#" rel="nofollow" onClick="window.print(); return false;" title="Printer Friendly, PDF & Email"><img class="pf-button-img" src="https://cdn.printfriendly.com/buttons/printfriendly-pdf-email-button.png" alt="Print Friendly, PDF & Email" style="width: 170px;height: 24px;" /></a></div>
This website uses cookies.