Tragis! Diduga Takut Dilaporkan Lagi Atas KDRT, Seorang Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri

NUNUKAN – Sebuah tragedi mengguncang warga Kelurahan Nunukan Barat, Jumat pagi (25/7/2025). Hal itu dikarenakan seorang pria ditemukan tewas tergantung di pohon terap, hanya beberapa meter dari rumahnya sendiri.

Korban adalah Sergius Simeon Puring (34), buruh harian lepas, yang diduga kuat mengakhiri hidupnya akibat tekanan psikis usai pertengkaran hebat dengan sang istri.


Sekitar pukul 06.00 WITA, Emiliana Bare Kallen (33), istri korban, keluar rumah setelah curiga mendengar anjing menggonggong tak henti. Yang ditemukannya bukan pencuri, melainkan jasad suaminya sendiri, tergantung dengan seutas tali dadung plastik yang terikat di batang pohon terap.

Tubuh Sergius sudah kaku, tak bernyawa. Lidah tergigit, celana basah oleh air seni, dan air liur keluar dari mulutnya.

Tangisan dan kepanikan Emiliana mengundang tetangga berdatangan. Ketua RT setempat segera menghubungi Polsek Nunukan. Pukul 08.00 WITA, aparat tiba di lokasi, mengamankan TKP, dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Kepada penyidik, Emiliana mengungkap fakta mengejutkan: malam sebelum kejadian, ia dan korban bertengkar hebat. Pemicunya, telepon masuk dari seorang perempuan yang diterima korban sekitar pukul 22.00 WITA.

Cekcok tak terhindarkan. Dua ponsel rusak dibanting. Lebih parah, Emiliana menjadi korban kekerasan fisik,  memar di tubuhnya jadi bukti nyata.

Korban sempat berkata pamit kepada anak-anaknya pukul 00.00 WITA. Sejak itu, tak kembali. Pagi harinya, tubuhnya ditemukan menggantung.

Ini bukan kali pertama Sergius bersinggungan dengan hukum. Ia pernah diamankan polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya. Namun kasus sebelumnya tak dilanjutkan karena Emiliana mencabut laporan dengan surat pernyataan damai.

Namun rupanya, trauma dan rasa malu menghantui Sergius. Diduga, tekanan mental karena takut dilaporkan kembali membuatnya kehilangan kendali dan memilih jalan tragis bunuh diri.

Kasi Humas Polres Nunukan Ipda Sunarwan mengatakan menyebut hasil olah TKP dan visum awal tak menemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban selain ciri khas bunuh diri.

“Barang bukti yang kita amankan berupa tali, pakaian korban, serta keterangan dari para saksi telah diamankan. Jenazah sudah di RSUD Nunukan untuk proses visum et repertum,” ungkapnya.

Sunarwan juga menjelaskan bahwa pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Usai pemeriksaan medis selesai, jenazah Sergius akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan secara layak.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan