<p>SEBATIK – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiharto menyoroti secara serius kasus dugaan keracunan massal yang dialami sejumlah pelajar di Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kasus ini diduga kuat berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan di wilayah tersebut.</p>



<p>Dalam kunjungannya ke dapur MBG di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Sabtu (4/10), Wamendagri menegaskan bahwa pemerintah daerah harus menerapkan standar ketat dalam pengelolaan makanan bagi peserta didik.</p>



<p>Ia menilai program MBG adalah kebijakan nasional yang baik, namun harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin tinggi.<br>“Program Makan Bergizi Gratis ini niatnya mulia, memberi gizi untuk anak-anak bangsa. Tapi kalau tidak dikelola dengan benar, justru bisa membahayakan mereka. Saya tegaskan, jangan pernah kompromi dengan keamanan dan kualitas makanan anak-anak,” ujar Bima Arya dengan nada tegas di hadapan jajaran Pemkab Nunukan.<br><br>Bima Arya yang juga dikenal sebagai mantan Wali Kota Bogor dua periode itu datang ke Sebatik usai mendampingi rombongan Komisi II DPR RI meninjau pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik. Ia kemudian melanjutkan agenda ke dapur MBG untuk melihat langsung proses pengolahan makanan, mulai dari persiapan bahan, cara memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah penerima program.<br><br>Wamendagri mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Nunukan yang segera melakukan penanganan, investigasi, dan evaluasi begitu kasus mencuat. Menurutnya, langkah sigap itu menunjukkan kehadiran pemerintah daerah dalam melindungi masyarakatnya.<br><br>“Saya mengapresiasi Bupati dan jajaran yang langsung turun begitu kasus dilaporkan. Ini contoh yang baik. Tapi evaluasi jangan berhenti di satu titik. Setiap dapur MBG di seluruh kecamatan harus diawasi dengan ketat. Jangan tunggu ada korban baru bertindak,” lanjutnya.<br><br>Ia menambahkan, pengelola program MBG di tingkat daerah harus memiliki pelatihan khusus terkait standar higienitas dapur, teknik penyimpanan bahan makanan, dan prosedur pengawasan gizi. Bima menilai, MBG bukan hanya program makan gratis, tapi investasi jangka panjang untuk membangun generasi sehat dan cerdas.<br> “Kalau makanannya salah kelola, dampaknya panjang. Anak-anak bukan cuma bisa sakit, tapi juga kehilangan kepercayaan terhadap program pemerintah. Ini tanggung jawab moral dan administratif yang harus dijaga bersama,” katanya lagi.<br><br>Sementara itu, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, S.E., M.Si yang turut mendampingi kunjungan tersebut menyampaikan komitmennya untuk memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem pengelolaan MBG di semua dapur wilayah Nunukan.<br> “Kami langsung melakukan evaluasi total. Semua dapur MBG kami periksa, SOP akan diperbaiki, dan petugas akan mendapat pembinaan ulang. Kami pastikan kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Irwan.<br><br>Wamendagri juga meminta agar setiap dapur MBG memiliki tenaga pengawas gizi dan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk pengecekan rutin. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan anak-anak sekolah harus menjadi prioritas utama pemerintah.<br><br>“Anak-anak itu tanggung jawab kita semua. Program bergizi bukan sekadar soal kenyang, tapi tentang masa depan mereka. Maka, tidak boleh ada kelalaian sekecil apa pun dalam urusan makan anak bangsa,” tutup Bima Arya.<br><br>Menurut Irwan, Pemkab Nunukan telah menurunkan tim dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta BPOM untuk melakukan uji sampel makanan dan bahan baku. Hasil evaluasi awal menunjukkan adanya kemungkinan kesalahan dalam proses penyimpanan bahan makanan yang menyebabkan kontaminasi ringan.<br><br>“Kami tidak ingin mencari kambing hitam. Yang penting sekarang adalah pembenahan sistem, bukan hanya dapur yang terdampak, tapi semua dapur MBG di wilayah kami,” tambahnya.(*)</p>
<div class="printfriendly pf-button pf-button-content pf-alignleft"><a href="#" rel="nofollow" onClick="window.print(); return false;" title="Printer Friendly, PDF & Email"><img class="pf-button-img" src="https://cdn.printfriendly.com/buttons/printfriendly-pdf-email-button.png" alt="Print Friendly, PDF & Email" style="width: 170px;height: 24px;" /></a></div>
This website uses cookies.