TARAKAN – Seorang IRT penjual bensin di perumahan PNS, Juata Permai, Tarakan Utara, berinisial HN, hingga kini masih dalam penanganan medis di RSUD dr. Yusuf SK Kota Tarakan. Hal itu dikarenakan luka tembakan senjata api yang mengenai punggungnya pada Selasa (27/9/2022) siang.
Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia mengungkapkan kejadian salah kena tembakan ini bermula saat anggotanya melakukan pemburuan terhadap seorang DPO kasus pencurian, berinisial BG.
“Nah, anggota datang ke rumah DPO itu, tapi tidak ada ditempat. Akhirnya, anggota kita pulang dan ingin kembali ke Mako Polres,” ungkapnya.
Dalam perjalanan pulang itulah, kata dia, anggotanya singgah ke rumah korban yang didepan berjualan bensin untuk mengisi bensin di mobilnya. Saat pengisian, tiba-tiba muncul DPO tersebut berboncengan dengan rekannya.
“Personil kita yang melihat langsung turun untuk menghadang, tapi justru ditabrak oleh terduga pelaku. Nah, rekan di dalammobil langsung keluar,” ujarnya.
Saat keluar, kata dia, personilnya memutar ke arah belakang mobil dan langsung mengarahkan senpi ke arah DPO yang berusaha melarikan diri.
“Jadi sebelum menembak, posisi korban ini berjongkok, tapi tiba-tiba korban berdiri saat tembakan keluar. Mungkin kaget, disitulah kena tembakan. Hanya satu tembakan saja kena. Pas kena, korban juga tidak pingsan,” ujarnya.
Kejadian ini pun, kata dia, langsung disikapi anggotanya dengan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Bahkan, tidak lagi memikir DPO tersebut yang berhasil melarikan diri.
“Kita fokus bantu korban dulu. Alhamdulillah. Korban saat ini mulai membaik. Kita juga masih melakukan pemeriksaan CT Scan untuk memastikan sudah tidak ada sisa proyektil yang tertinggal di dalam tubuhnya,” bebernya.
Dia menegaskan kejadian ini adalah murni musibah dan tidak ada unsur kesengajaan. “Kalau musibah kan tentu tidak ada yang mau begini. Namun yang jelas kasus sudah ditangani Polda Kaltara,” bebernya.
Kasus salah kena tembakan ini juga dibenarkan oleh suami korban, Alfin. Dia mengatakan saat kejadian dirinya berada di tempat kerja. “Jadi anak saya yang lihat. Saya juga kurang tahu bagaimana kronologinya,” ujarnya.
Namun begitu dia menegaskan aparat kepolisian yang langsung dipimpin Kapolda Kaltara sudah datang ke rumah sakit untuk menjengguk dan bersilahturahmi dengan keluarga sekaligus meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Mereka (polisi) juga yang menjamin semua biaya pengobatan istri saya. Saat ini, saya fokus penyembuhannya,” pungkasnya.(ITn)