Inflasi Nunukan September 2025 Stabil, Malah Deflasi Bulanan Minus 0,36 Persen

NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan merilis data inflasi terbaru untuk bulan September 2025, Rabu (1/10/2025).

Hasilnya, Nunukan mencatat inflasi tahunan (year-on-year/y-o-y) sebesar 1,84 persen, lebih rendah dari angka nasional 2,65 persen. Bahkan, secara bulanan (month-to-month/m-to-m) Nunukan justru mengalami deflasi -0,36 persen.

Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, menegaskan kondisi ini menunjukkan stabilitas harga masih terkendali.

“Pada bulan September 2025, inflasi y-o-y Kabupaten Nunukan tercatat sebesar 1,84 persen. Sedangkan secara m-to-m kita mengalami deflasi sebesar -0,36 persen. Untuk year-to-date (y-to-d), inflasi tercatat sebesar 1,62 persen,” ujar Iskandar dalam konferensi pers di Kantor BPS Nunukan.

Lima komoditas utama yang paling mendorong inflasi tahunan di Nunukan berasal dari sektor pangan dan non-pangan.
“Tomat, emas perhiasan, ikan bandeng atau ikan bolu, mentimun, dan bawang merah adalah komoditas yang paling berpengaruh. Ini menunjukkan faktor konsumsi rumah tangga, terutama pangan, masih cukup besar terhadap pergerakan harga di Nunukan,” jelasnya.

Sementara itu, kenaikan harga justru terlihat pada sektor jasa dan beberapa barang konsumsi.
“Tarif gunting rambut pria dan wanita mengalami kenaikan cukup mencolok. Selain itu juga pasir, mangga, dan daging ayam ras ikut menyumbang inflasi bulanan,” beber Iskandar.

Namun, tekanan inflasi bulanan tertahan akibat turunnya harga beberapa kebutuhan pokok.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga dan berkontribusi pada deflasi adalah ikan layang atau ikan benggol, cabai rawit, ikan kembung, ikan bandeng, dan tomat,” tambahnya.


Iskandar menegaskan, dibandingkan angka nasional maupun rata-rata Kalimantan Utara, inflasi Nunukan relatif rendah.

“Secara nasional, inflasi y-o-y berada di angka 2,65 persen, sedangkan Nunukan hanya 1,84 persen. Ini menunjukkan pengendalian harga di daerah kita cukup berhasil,” tegasnya.

Untuk perbandingan di Kaltara, inflasi gabungan provinsi tercatat 2,32 persen (y-o-y) dengan deflasi tipis -0,01 persen (m-to-m).

Kota Tarakan: inflasi tahunan 2,46 persen, inflasi bulanan 0,35 persen.

Tanjung Selor: inflasi tahunan tertinggi 2,74 persen, tapi mengalami deflasi bulanan terdalam -0,53 persen.


“Secara keseluruhan, kondisi inflasi Kabupaten Nunukan menunjukkan tren positif. Kami akan terus memantau pergerakan harga, terutama menjelang akhir tahun, agar stabilitas ekonomi tetap terjaga dan daya beli masyarakat tidak terganggu,” pungkas Iskandar.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan