Pedagang Takjil di Pasar Sei Pancang Dinilai Kurang Perhatikan Higiene Dagangannya

NUNUKAN – Tak hanya di Nunukan, pembinaan dan pengawasan pedangan takjil juga dilakukan oleh Pukesmas Sebatik Utara di Pasar Desa Sei Pancang, Sebatik Utara, pada Senin (17/3/2025) sore.

Hal ini merupakan upaya untuk memberikan keamanan pangan takjil kepada masyarakat yang hendak berbuka puasa.

Pengawasan ini dilakukan bersama tim lintas sektor yang terdiri dari Kasie Trantib Kecamatan Sebatik Utara Suriansyah, Satuan Polisi Pamong Praja Sebatik Utara terdiri dari 5 orang, dan tim kesehatan dari Puskemas Sebatik Utara.

Petugas District Food Inspector (DFI) Puskesmas Sebatik Utara, Niswa mengatakan pembinaan dan pengawasan kepada pedagang takjil ini merupakan salah satu upaya dalam upaya deteksi dini, promotif, preventif dan respon penyakit.

“Jadi, satu per satu kita lakukan pemeriksaan sampel takjil yang dijual pedagang di pasar tesebut,” ungkapnya pada Selasa (18/3).

Tak hanya itu, pihaknya melakukan wawancara kepada pedagang takjil untuk pengecekan langsung terkait dengan potensi-potensi yang dapat menimbulkan penurunan kualitas pangan takjil yang dijual.

“Kita juga lakukan edukasi terkait penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai dengan ambang batas pangan,” bebernya.

Secara umum, kata dia, takjil yang dijual pedagang negatif mengandung bahan yang berbahaya. Hanya saja, dia menyoroti bahwa sebagian besar pedagang tidak memperhatikan higiene makanan dan minuman yang dijual.

“Kebersihan mereka kita masih kurang diperhatikan oleh pedagang. Karena, mereka membiarkan makanan dan minuman dalam terbuka sedangkan lokasi penjualan berada tepat di pinggir jalan, sehingga sangat berpotensi makanan dan minuman yang dijual terkontaminasi,” ungkapnya.

Begitu juga dengan higiene personal penjual yang dimana mereka tidak memiliki tempat cuci tangan, tidak menggunakan masker dan tidak menggunakan sarung tangan dalam proses pengolahan maupun penjualan.

“Kita sudah edukasikan terkait ini, kita berharap kedepan para pedagang takjil dapat lebih memperhatikan higiene makanan/minuman dan higiene personal serta kebersihan lingkungan selama proses berdagang agar dapat mengurangi potensi kontaminasi,” pungkasnya.(*)

 

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan